![]() |
Kantor BI perwakilan Sumut |
Bank Indonesia Provinsi Sumut mencatat, Secara bulanan inflasi tercatat 0,06% (mtm), sedikit lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 0,10% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan periode laporan inflasi tercatat sebesar 0,43% (ytd) atau 4,43% (yoy), masih berada dalam kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia, yaitu sebesar 3,5% + 1% (yoy)
"Secara spasial, inflasi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,56% dan Kota Padang Sidimpuan sebesar 0,76%. Sementara Kota Medan dan Kota Sibolga mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,01% dan 0,64%. Sumber inflasi di bulan ini terutama berasal dari kelompok administered prices dan core inflation. Sementara sumber penahan inflasi berasal dari kelompok volatile food," jelas Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, Arif Budi Santoso dalam siaran persnya, Rabu (2/5/2018).
Kelompok volatile foods (VF) tercatat deflasi 0,72% (mtm) berbeda arah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 1,23% (mtm). Penurunan harga terutama terjadi pada sub-kelompok bumbu-bumbuan seperti cabai merah dan cabai rawit dan sub-kelompok ikan segar. Hal ini didorong oleh aktivitas panen yang berlangsung sesuai dengan polanya serta kondusifnya cuaca sehingga pasokan cabai dan ikan di pasaran masih cukup baik. Namun demikian, masih terdapat tekanan pada kelompok VF yang berasal dari komoditi bawang merah seiring dengan kegagalan panen komoditi tersebut di beberapa sentra produksi. Sehingga secara tahunan, inflasi pada kelompok VF masih tercatat relatif tinggi, yaitu 9,22% (yoy).
![]() |
Kepala BI KPw Provinsi Sumut, Arif Budi Santoso |
Di sisi lain, kelompok core inflation relatif terjaga yang didukung ekspektasi inflasi yang terkelola dengan baik. Secara bulanan inflasi inti tercatat sebesar 0,14% (mtm), relatif stabil dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,18% (mtm). Secara tahunan, inflasi inti tercatat relatif rendah, yaitu 1,86% (yoy).
Ke depan, inflasi diyakini dapat tetap terkendali dan berada pada sasarannya, yaitu 3,5%±1% (yoy), namun tetap mewaspadai potensi tekanan inflasi pada bulan Ramadhan. Untuk itu, dalam ranga mitigasi lonjakan harga khususnya menyambut Ramadhan dan Lebaran, KPw Bank Indonesia Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan upaya pengendalian inflasi sesuai roadmap yang telah disusun. Dalam jangka pendek, upaya pengendalian difokuskan pada pengelolaan pasokan dan distribusi bahan kebutuhan pokok. [P4/is]