Selama Maret 2019, Kota Medan Inflasi 0,32 Persen yang Dipicu Kelompok Bahan Makanan

/

/ Senin, 08 April 2019 / 05.01 WIB

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi memaparkan perekembangan terkini perekonomian di Provinsi Sumut di kantornya. (Foto; P4/istimewa)
MEDAN (PILAR.4.com) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, Syech Suhaimi mengatakan bulan Maret 2019, seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut, yaitu SiboIga sebesar 0,24 persen, Pematangsiantar sebesar 0,27 persen, Medan sebesar 0,32 persen, dan Padangsidimpuan sebesar 0,25 persen. Dengan demikian, gabungan empat kota IHK di Sumut pada bulan Maret 2019 inflasi sebesar 0,30 persen.

"Inflasi Kota Medan merupakan Inflasi tertinggi pada Bulan Maret ini yaitu 0,32 persen disusul inflasi Kota Pematangsiantar sebesar 0,27 persen, ini secara bulanan. Sedangkan kalau kita lihat inflasi secara kalender Sumut sudah di angka 0,19 persen masih dibawah angka nasional yaitu 0,35 persen," ujar Syech saat mengumumkan perkembangan (IHK) Indeks Harga Konsumen Maret 2019 di Kantor BPS Sumut (Sumatera Utara), Jalan Asrama, Medan, Senin (1/4/2019).
 .

Ia menjelaskan inflasi pada bulan Maret 2019 menyebabkan laju inflasi kumulatif (Bulan Maret 2019 terhadap bulan Desember 2018) yakni Sibolga mengalami deflasi sebesar 0,48 persen, Pematangsiantar juga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Kota Medan mengalami inflasi 0,24 persen dan Padangsidimpuan inflasi sebesar 0,26 persen.

"Sementara itu, paling tinggi inflasi secara year on year (yoy) yakni di Padangsidimpuan sebesar 2,46 persen, disusul Pematangsiantar sebesar 2,00 persen kemudian Medan sebesar 0,87 persen dan Sibolga sebesar 0,78 persen," ucap Syech.

Ia menjelaskan Inflasi secara bulanan, pada Bulan Maret sepertinya dalam dua tahun terakhir selalu di atas inflasi nasional. Maret ini, titik awal perkembangan inflasi sehingga perlu perhatian penuh terutama dari tim TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah).

"Untuk Bulan April, sebulan ke depan kita sudah menyambut Ramadan, sehingga perlu kita antisipasi dari TPID kita. Walaupun secara bulanan inflasi kita masih tinggi di atas nasional tapi secara tahunan inflasi kita masih dibawah nasional," ungkapnya.

Ia mengatakan Bulan Maret 2019, untuk inflasi di Kota Medan, terjadi peningkatan indeks dari 138,42 pada bulan Februari 2019 menjadi 138,86 pada bulan Maret 2019.

Dijelaskannya, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks empat kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,67 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen, kelompok sandang sebesar 0,41 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,67 persen.

"Sementara itu kelompok yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,61 persen," ujarnya.

Syech mengatakan, komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan Maret 2019 di Medan, antara lain cabai merah, bawang merah, baju kaos berkerah lakiIaki, pasta gigi, bawang putih, daging ayam ras, dan jeruk.  [P4/isya]



Komentar Anda

Berita Terkini