"Iktibar Dengan Proses Metamorfosis Kupu-kupu"
Kupu-kupu
adalah hewan yang sangat dikagumi karena keindahannya. Namun untuk menjadi
kupu-kupu yang indah, ternyata ia harus melewati proses metamorfosis yang
bertahap dan tidak sebentar.
Proses
metamorfosis pada kupu-kupu bisa dibilang cukup panjang dan lama. Secara
Sederhana terdapat empat tahapan dalam metamorfosis kupu-kupu ini. Dimulai dari
telur kemudian menjadi ulat atau larva, selanjutnya kepompong dan pada akhirnya
menjadi kupu-kupu.
Suatu
hari, seorang lelaki duduk dan asik mengamati proses metamorfosis terakhir
kepompong menjadi kupu-kupu. Lelaki itu dengan seksama memperhatikan celah
kecil pada kepompong muncul dan pelan-pelan terkuak. Dari celah kecil kepompong
ia melihat kupu-kupu berusaha menyumbul, memaksakan tubuhnya melewati lubang
kecil itu.
Selama
berjam-jam lelaki itu memperhatikan proses itu, namun sepertinya tak ada
progres.
Karena
tidak ada kemajuan, membuat lelaki itu bosan dan habis kesabaran. Ia pun
memutuskan untuk membantu kupu-kupu untuk keluar dari kepompong itu. Dia
mengambil sebuah gunting. Dengan gunting itu ia merobek lubang kecil pada
kepompong, dengan maksud agar kupu-kupu bisa secepatnya keluar.
Usahanya
tak sia-sia. Dalam hitungan detik kupu-kupu dengan mudah bisa keluar dari
kepompong.
Tetapi
apa yang terjadi kemudian ? Lelaki itu terkejut, karena kupu-kupu yang
dibantunya itu memiliki tubuh yang kecil dan sayap yang layu.
Lelaki
itu terus memperhatikan kupu-kupu. Dia berharap kupu-kupu bisa mengembangkan sayap
dengan sempurna, sehingga bisa kemudian terbang.
Setelah
menunggu beberapa menit, ternyata apa yang diharapkan lelaki itu tidak kunjung
terjadi. Bahkan, kondisi kupu-kupu semakin lemah dan cuma bisa merangkak. Dan
sungguh tragis, justru akhirnya kupu-kupu itu mati tanpa sama sekali sempat
bisa mengepakkan sayapnya untuk terbang sebagaimana mestinya.
Lelaki
itu terdiam dan sangat menyasali apa yang suadah ia lakukaan pada kupu-kupu
yang malam.
Pesan Moral
Ternyata niat baik, jika
melakukannya tidak dengan pengetahuan, bisa berakibat buruk. Dalam kebaikan dan
niat baiknya, lelaki itu ternyata tidak mengerti kalau proses metamorfosis
kupu-kupu adalah sesuatu yang alamiah, tidak bisa direkasa atau dipaksakan.
Lelaki itu tidak paham, perjuangan kupu-kupu untuk melewati celah kecil pada
kepompong adalah cara Sang Khaliq Allah SWT untuk memaksa cairan dari
tubuh kupu-kupu ke sayapnya, sehingga ia akan siap terbang setelah mencapai
kebebasannya dari kepompong.
Begitulah. Terkadang perjuangan
itu adalah apa yang kita butuhkan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita
menjalani hidup kita tanpa hambatan, bisa saja itu justru akan melumpuhkan
kita. Kita tidak akan sekuat yang seharusnya. Tidak pernah bisa terbang.
Proses metamorfosis kupu-kupu dia atas dan kekurangan
ilmu pengetahuaan manusia, membuktikan keMahabesaran ALLAH dengan kekuasaannya
sedangkan manusia sama sekali tidak punya kuasa dan daya upaya melainkan sesuatunya
itu bisa melalui izin dan kuasa Yang Maha Kuasa. (P4/TI/int)