Medan--Pilarempat.com |
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Wiwiek
Sisto Widayat mengatakan berdasarkan data pada bulan Maret 2020, total Uang
Elektronik (UE) yang beredar di Sumatera Utara sebanyak 2,34 juta UE atau
mengalami kenaikan sebesar 7,37 persen (mtm) dibandingkan bulan
sebelumnya.
“Adapun mayoritas uang elektronik
yang beredar merupakan 79 persen server-based. Dari sisi volume transaksi uang
elektronik di Sumatera Utara, pada bulan Maret 2020 terjadi penurunan sebesar
-6,86 persen (mtm) dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan ini
diprediksi diakibatkan oleh aktivitas ekonomi masyarakat yang juga menurun
selama periode pandemik Covid-19. Di mana sebagian perkantoran
memberlakukan kebijakan Work From Home (WFH) dan adanya pembatasan
kegiatan usaha seperti mall, rumah makan dan tempat-tempat hiburan, “paparnya
saat Bincang Bareng Media (BBM) via aplikasi zoom dengan para wartawan, Jumat
(8/5/2020).
Sedangkan dari sisi perkembangan
agen masih dikatakannnya, jumlah agen LKD mengalami peningkatan dari 20.275 pada
bulan Februari 2020 menjadi 20.573 pada
bulan Maret 2020. Begitu pula dari sisi transaksi, nominal transaksi melalui
agen LKD di bulan Maret 2020 mengalami peningkatan menjadi Rp 38,8 miliar.
Sejalan dengan tren penggunaan uang elektronik, transaksi non tunai menggunakan
kartu ATM/Debet pada bulan Maret 2020 mengalami penurunan.
Sementara untuk transaksi menggunakan
kartu kredit mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan
untuk kartu ATM/Debet, dari sisi volume transaksi mengalami penurunan sebesar
-1,41 persen (mtm). Sementara dari sisi nominal transaksi mengalami penurunan
sebesar -2,05 persen (mtm) dengan kontribusi nominal transaksi terbesar
berasal dari penarikan tunai (48,1 persen).
Sementara itu, volume transaksi
Kartu Kredit pada bulan Maret 2020 mengalami peningkatan sebesar 3,98 persen
(mtm), sementara untuk nominal transaksi mengalami sedikit peningkatan sebesar
0,14 persen (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya.
Dalam video conference via aplikasi
zoom tersebut, Wiwiek Sisto Widayat juga menyampaikan implementasi QRIS yang
semakin meluas. Di mana pada bulan April 2020, terdapat 136.546 merchant
QRIS di Sumatera Utara. Jumlah merchant QRIS tersebut mengalami peningkatan
sebesar 12,49 persen (mtm) atau sebanyak 15.164 merchant bila dibandingkan
dengan bulan sebelumnya.
“Merchant QRIS tersebut telah
tersebar di seluruh wilayah di Sumatera Utara dengan pangsa terbesar berada di
Kota Medan dengan 81.198 merchant
atau sekitar 59,5 persen dari total merchant QRIS di Sumatera Utara. Daerah
lain yang memiliki jumlah merchant QRIS terbesar adalah
Kabupaten Deliserdang dan Kota Pematangsiantar dengan jumlah merchant QRIS
masing-masing adalah 16.214 (11,9
persen) dan 4.185 (3,1persen), “ ungkapnya Wiwek. (P4/sya)