MEDAN | PILAREMPAT.COM--Pemko Medan menyambut baik dan mendukung penuh gerak cepat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Cabang Medan untuk menggalakkan tatalaksana penanganan terhadap penderita stroke dalam periode 4,5 jam di Kota Medan. Apalagi diketahui stroke merupakan salah satu penyakit yang mematikan.
Dukungan ini disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution ketika menerima audiensi pengurus Perdossi Cabang Medan di Balai Kota Medan, Selasa (08/03/2022).
Selain bersilaturahmi, rombongan yang dipimpin
Ketua Perdossi Cabang Medan, dr Muhammad Yusuf SpS, juga meminta kesediaan
Bobby Nasution untuk hadir dalam kegiatan pencanangan penanganan stroke periode
4,5 jam pada 19 Maret mendatang.
“Ini menjadi kabar baik bagi kita semua, apalagi
kita tahu bahwa stroke jadi salah satu penyakit mematikan. Maka, dinilai perlu
penanganan dari hulu ke hilir. Terlebih, yang berkaitan dengan masyarakat, kami
siap untuk mendukung,” kata Bobby Nasution.
Diungkapkan Bobby Nasution, bentuk dukungan tersebut adalah dengan siap menjadikan RSUD Dr Pirngadi Medan sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganannya.
“RSUD Dr Pirngadi adalah rumah sakit milik
masyarakat Kota Medan, jadi apapun yang bertujuannya untuk menjawab masalah
masyarakat maka perlu kita persiapkan dengan baik. Artinya, fasilitas dan
tenaga kesehatan juga harus mendukung,” ungkapnya.
Meski demikian, Bobby Nasution berharap Perdossi
Cabang Medan dapat secara aktif melakukan sosialisasi ke masyakat terkait
informasi penanganan stroke peridoe 4,5 jam tersebut. Dengan demikian, akan
semakin banyak masyarakat yang sadar akan kesehatannya dan meminimalisir angka
kematian.
Sebelumnya, kepada Bobby Nasution, Ketua Perdossi
Cabang Medan, dr Muhammad Yusuf SpS menyampaikan, penyakit stroke dapat
disembuhkan dalam periode waktu 4,5 jam. Namun, masih banyak masyarakat yang
belum mengetahui mengenai hal tersebut.
“Berangkat dari hal tersebut, kami ingin menggalakan
hal ini ke masyarakat sehingga Kota Medan juga bisa mencapai target penanganan
seperti daerah-daerah lainnya. Bahkan, harapan kami, kalau bisa Medan jadi
pilot project dalam penanganan stroke,” ujar dr Yusuf.
Diungkapkan dr Yusuf, untuk memperkuat upaya tersebut, pihaknya telah melakukan pelatihan ke sejumlah dokter di beberapa rumah sakit.
Kami juga minta izin kepada Pak Wali, untuk memasang
banner-banner atau papan informasi terkait hal ini di rumah sakit maupun
fasilitas layanan kesehatan di Kota Medan, termasuk kantor-kantor pelayanan,
seperti kantor kecamatan,” terangnya. [P4/sya/ril]