Tangerang,PILAREMPAT.com – Subholding Gas Pertamina melalui Anak Perusahaan PT Gagas Energi Indonesia (“Gagas”) terus menjalankan komitmen memberikan solusi pemenuhan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan bagi masyarakat maupun UMKM yang jauh dari jangkauan gas pipa. Gagas optimis dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi Compressed Natural Gas (CNG), Gaslink Cylinder.
Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah
menjelaskan bahwa Gaslink Cylinder
merupakan inovasi pemanfaatan gas bumi yang dikemas dalam tabung, ditujukan
untuk pelanggan UMKM dan industri.
“Efisiensi pertama didapatkan dari harga jual. Dari
pengalaman pemakaian restoran yang kami layani tahun lalu, testimoni pelanggan,
efisiensi yang didapat adalah 11% lebih rendah dibandingkan harga gas tabung non
subsidi. Dengan kondisi minyak dunia yang semakin meningkat saat ini, tentunya
efisiensi yang didapat akan semakin besar,” jelas Hardiansyah (22/8/2022).
Kedua terkait volume. Efisiensi yang didapatkan dari
penggunaan dari Gaslink Cylinder yaitu saving volume sekitar 7 – 11 % di
dibanding gas tabung non subsidi.
“Perhitungan volume gas yang terpakai Gaslink
Cylinder, sama seperti gas pipa, dimana gas yang dibayar sesuai volume gas yang
dipakai oleh pelanggan. Jadi dari volume saving, dari harga juga saving,
sehingga double savingnya," jelas Hardiansyah
Hardiansyah menegaskan bahwa selain memberikan
layanan energi bersih, Gagas juga memberikan support kepada industry UMKM.
Pengguna Gaslink Cylinder sudah cukup banyak mulai dari restoran hingga hotel,
yang lokasinya memang tidak dekat dari jaringan pipa gas bumi PGN. Berkaca
rata-rata pemakaian Gaslink Cylinder di Tangerang sudah sekitar 200.000 M³ per
bulan
“Kalau untuk Tangerang sendiri, kami support bukan
hanya untuk UMKM, tapi juga untuk kebutuhan jargas rumah tangga. Dikarenakan
ada beberapa klaster perumahan, seperti Karawaci dan Bintaro, yang cukup jauh
dari gas pipa. Skemanya nanti tetap memakai gas pipa di dalam cluster, tetapi
sumbernya dari gaslink (CNG),” jelas Hardiansyah.
Gagas akan menggunakan memakai GTM (gas
transportation modul) untuk membawa gas bumi. Kemudian nanti untuk storage gas
ditempatkan di samping Meter Regulating Station (MRS) PGN, sehingga tidak perlu
pasokan dari pipa.
Hardiansyah juga berharap dengan benefit double
saving dari Gaslink Cylinder dapat menarik minat masyarakat untuk
menggunakannya. Dengan demikian, pemanfaatan gas bumi sebagai alternatif energi
yang efisien dapat semakin luas untuk mendukung pelaku usaha, sekaligus memberi
kemudahan akses gas bumi yang semakin mudah bagi masyarakat. [P4/sya/rel]