Medan,PILAREMPAT.com - Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Doddy Zulverdi mengatakan, risiko kredit macet di Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan meskipun masih terbatas, tercermin dari peningkatan NPL dari Triwulan II-2022 sebesar 2,43% menjadi 2,56% pada Agustus 2022.
“Peningkatan NPL terutama didorong peningkatan rasio NPL baik kredit produktif maupun konsumtif,” ungkap Doddy pada kegiatan Bincang Bincang Media (BBM), di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sumut,di Medan,Jumat (30/09/2022).
Diungkap Dody, upaya perbaikan kualitas kredit pada debitur terdampak COVID-19 yang dilakukan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit tercatat telah melewati puncaknya dan berangsur melambat.
Kemudian penyaluran kredit meningkat di tengah relatif melambatnya DPK sehingga mendorong intermediasi perbankan (LDR) per Agustus 2022 naik menjadi 85,4% (yoy).
Doddy menyebutkan, kredit korporasi secara tahunan juga mengalami kenaikan dari 7,7% (yoy) pada triwulan II-2022 menjadi 8,9% (yoy) yang diindikasikan tidak terlepas dari masih berlanjutnya tren pemulihan ekonomi di Sumatera Utara.
“Disamping itu, kinerja kredit UMKM juga mengalami kenaikan dari triwulan sebelumnya meski diikuti oleh kenaikan risiko kredit. Dan kredit rumah tangga juga meningkat didorong oleh kenaikan pada kredit kendaraan bermotor,” katanya,
Lebih lanjut, UMKM mendapatkan prioritas dalam alokasi anggaran PEN pada tahun ini sebagai wujud keberpihakan dan dukungan Pemerintah bagi sektor UMKM yang sangat terdampak selama mas pandemi. [P4/rel/sya]