Sibolangit, PILAREMPAT.com --- Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tahun 2022, indeks inklusi keuangan Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan cukup signifikan, yaitu menjadi sebesar 95,58%.
”Setelah DKI Jakarta Indeks
inklusi keuangan Sumut peringkat kedua nasional atau tertinggi diantara
seluruh provinsi. Angka ini meningkat 1,60 persen, setelah tahun 2019 lalu indeksnya sebesar
93,98 persen,” ujar Yusup Ansori, Kepala Kantor Regional 5 Sumatera
Bagian Utara (Sumbagut) kepada wartawan Ekonomi dan Bisnis Sumut dalam Media
Gathering bertemakan “Kolaborasi Pelayanan Publik dan Keuangan Berkelanjutan”
yang berlangsung selama 2 hari, di The Hill Hotel, Sibolangit, Kabupaten Deli
Serdang, Kamis sore (15/12/2022).
Literasi Keuangan Sumut Meningkat
Sementara itu, sebut Yusup lagi, literasi keuangan Sumut di tahun
2022 ini ikut meningkat menjadi sebesar 51,69 persen meningkat dibanding tahun
2019 yang hanya 37,96 persen atau terdapat peningkatan 13,76 persen. Bahkan
indeks literasi keuangan Sumut ini melebihi indeks secara nasional yaitu 49,68
persen.
Turut mendampingi Yusup dalam acara terebut, Deputi Direktur
Manajemen Strategis, Edukasi dan Perlindungan Konsumen, dan Kemitraan
Pemerintah Daerah OJK KR5 Sumbagut, Wan Nuzul Fachri, serta Diputi Direktur
Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Perizinan, Anton Purba.
Dikatakannya, peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan
ini merupakan hasil kerja sama dan sinergi yang baik antara OJK, Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara, Kementerian/lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan,
dan tentunya tidak lepas dari upaya rekan wartawan dalam melakukan pemberitaan,
yang secara langsung maupun tidak langsung yang menjadikan wadah literasi masif
bagi masyarakat Sumut.
“Hal ini merupakan milestone keberhasilan bagi Provinsi Sumatera
Utara yang boleh kita berikan apresiasi, namun dengan mengingat bahwa masih
terdapat berbagai milestone keberhasilan lainnya yang bisa kita capai. Salah
satunya adalah menutup gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan,” jelas
Yusup.
Menurut Yusup, kolaborasi merupakan kata kunci alam terwujudnya
hal tersebut. Bersama dengan pemerintah, Ombudsman dan instansi terkait
lainnya, rekan media, OJK mengajak agar bersama memberikan pelayanan dan
kontribusi yang terbaik bagi masyarakat Sumatera Utara.
“Sesuai tema yang diusung kali ini yaitu Kolaborasi Pelayanan
Publik dan Keuangan Berkelanjutan merupakan cerminan bahwa tugas OJK tidak
hanya berfokus pada perkembangan sektor jasa keuangan, namun juga mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan usaha dan lingkungan di masa depan,”
ungkapnya
Diketahui bahwa OJK dengan rutin melakukan sosialisasi terkait
produk dan jasa keuangan ataupun pengetahuan keuangan umum kepada berbagai
lapisan masyarakat di Sumatera Utara. Upaya ini dilakukan baik secara virtual
ataupun secara tatap muka di seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Utara.
Berbagai kegiatan yang dilakukan secara virtual terdiri dari
Webinar Series “Bareng OJK KR5 Bincang-Bincang Melek Finansial” disingkat
sebagai Bobba Massal yang mendatangkan beragam influencer finansial lokal
ataupun ibu kota dan Talkshow Keuangan di berbagai radio.
Beberapa kegiatan tatap muka terdiri dari OJK Mengajar, Kelas
Sosialisasi, SIMOLEK (Si Mobil Literasi Edukasi Keuangan) on the road, dan SLIK
on the road yang diselenggarakan langsung di kabupaten dan kota tujuan. Selain
itu, terdapat juga berbagai expo berskala besar seperti Hari Indonesia Menabung
dan Pasar Keuangan Rakyat yang diadakan setiap tahun di Kota Medan.
“Bersama TPAKD Sumatera Utara, OJK juga senantiasa meluncurkan
berbagai program dalam rangka peningkatan literasi dan perluasan akses keuangan,”
terang Yusup. [P4/isya]