Samosir, PILAREMPAT.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kembali menyalurkan bantuan berupa Bibit Kopi dan Bawang Merah kepada para kelompok tani.
Penyerahan bantuan secara simbolis oleh Bupati diwakili Asisten III Drs. Waston Simbolon, MM didampingi Plt. Kadis Ketapang dan Pertanian Dr. di halaman Kantor Dinas Ketapang dan Pertanian, Senin (9/10/2023).
Penyerahan dihadir Camat Pangururan, Camat Simanindo, Camat Sianjur Mulamula, UPTD BPP Wilayah I dan II, koordinator penyuluh dan perwakilan kelompok tani Plt. Kadis Ketapang dan Pertanian Tumiur Gultom, mengatakan, bantuan Bibit Kopi sebanyak 232.000 untuk program peningkatan kualitas Sumber Daya Genetis tanaman melalui peremajaan tanaman kopi, dan Bibit Bawang Merah varietas Tajuk sebanyak 4.167 Kg sebagai program pengembangan Bawang Merah peningkatan mutu dan peredaran benih/bibit tanaman yang bersumber dari APBD Samosir 2023.
Kelompok tani penerima bantuan bibit kopi sebanyak 101 kelompok yakni di Kecamatan Pangururan sebanyak 23 kelompok akan mendapatkan bibit 59.000 batang. Simanindo 8 kelompok (15.000 batang), Ronggur Nihuta 3 kelompok (7.000 batang), Harian 4 kelompok (7.500 batang), Sianjur Mulamula 18 kelompok (40.000 batang). Palipi 15 kelompok (36.000 batang), Nainggolan 14 kelompok (30.000 batang), Onan Runggu 13 kelompok (31.000 batang), dan Sitiotio 3 kelompok (6.500 batang).
Selanjutnya bantuan bibit Bawang Merah varietas Tajuk sebanyak 4.167 Kg, kelompok penerima adalah sebanyak 13 kelompok tani. Tumiur menjelaskan, tahun ini bantuan bibit bawang merah dititikberatkan label ungu yang menghasilkan bibit berlabel biru.
“Tahun ini akan ada total hampir 20 ton bantuan bawang merah yang semuanya berlabel ungu. Yang kita harapkan adalah agar petani bawang di Samosir bisa mandiri dari pengadaan bibit” katanya Bupati Samosir diwakili Asisten III Drs. Waston Simbolon menyampaikan selamat kepada kelompok tani penerima bantuan seraya berharap agar bantuan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya dan jangan sampai diperjual-belikan.
“Bantuan ini akan tetap dimonitoring melalui Dinas Ketapang dan Pertanian. Saya minta kepada petugas penyuluh yang sudah ditempatkan 1 orang per 2 desa, agar mendampingi petani dalam melaksanakan budidaya sehingga tercapai peningkatan produktivitas demi kesejahteraan petani kita”, sebutnya. (P4/MT)