Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara Hassanudin bersama Kepala KPw BI Provinsi Sumut, IGP Wira Kusuma menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Intflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara dalam rangka Menjaga Stabilitas Harga Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nataru 2024, di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan. (P4/Dinas Kominfo)
Medan, PILAREMPAT.com – Untuk menjaga inflasi dan kestabilan harga, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), merekomendasikan untuk langkah jangka pendek dan menengah.
“Untuk jangka pendek, kami merekomendasikan upaya pengendalian inflasi difokuskan pada implementasi sistem deteksi dini, optimalisasi pasar murah, perluasan serta intensifikasi kerja sama antardaerah, hingga pengendalian ekspektasi masyarakat melalui komunikasi yang efektif,” ujar Kepala KPw BI Provinsi Sumut, IGP Wira Kusuma pada High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut dalam rangka Menjaga Stabilitas Harga Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Kamis (21/12/2023).
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, Hasanuddin memberikan apresiasi kinerja Kepala Perwakilan
BI Sumut IGP Wira Kusuma dalam upaya menekan inflasi Sumut dan membantu UKM
Sumut dalam mengembangkan usahanya.
“Kita
akan melakukan koordinasi antar wilayah untuk memastikan ketersediaan pasokan
barang kebutuhan pokok. Melakukan komunikasi kepada masyarakat secara
transparan baik mengenai upaya dijalankan pemerintah dan mengimbau untuk belanja
secara bijak. Inflasi ini harus dijaga bersama,” kata Pj Gubsu.
Hasanuddin
juga mengungkapkan, banyak tantangan mengenai inflasi didaerah ini diantaranya
tantangan ketidakpastian geopolitik global, dalam pasokan dan peningkatan harga
komoditas di pasar global. Untuk itu, pihaknya akan melakukan upaya
pengendalian inflasi tahun 2024 dan gerakan pangan murah, sehingga diharapkan
program kerja TPID tahun depan harus lebih baik.
Pada
kesempatan tersebut Hassanudin juga menyerahkan bibit cabai unggul dan bantuan
sembako pada masyarakat. Turut hadir pada high level meeting tersebut Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Baskami Ginting, Bupati Karo Corry
Sebayang, Walikota Pematangsiantar Susanti Dewayani, perwakilan Forkopimda
Sumut, OPD Pemprov Sumut dan lainnya.
“Sesuai dengan perkembangan saat ini inflasi di Sumut
masih terkendali, pasokan kebutuhan pokok dalam rangka menghadapi Nataru
tersedia cukup, Insya Allah, tidak terjadi kendala,” tandas Hassanudin.
Secara year on year (YoY), angka inflasi di Sumut saat ini berada pada angka 3,2%. Dikatakan Hassanudin, komoditas cabai merah merupakan penyumbang inflasi tertinggi pada November 2023. Selain itu harga beras dan gula pasir turut diwaspadai, lantaran memiliki tendensi peningkatan harga pada Nataru.
Untuk itu, katanya, ada beberapa langkah antisipatif yang
perlu dilakukan. Di antaranya pelaksanaan program-program pengendalian inflasi
dan koordinasi yang erat antara wilayah sentra produksi dan kota-kota basis
konsumsi, dalam memastikan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok di
Sumut. Juga mengimbau masyarakat untuk berbelanja dengan bijak.
Selain itu, sepanjang tahun 2023, TPID Sumut telah
melaksanakan berbagai kegiatan untuk mengendalikan inflasi. Di antaranya
kegiatan operasi pasar, sidak pasar, hingga memperkuat sinergi dengan seluruh
pihak se-Sumut.
“Kita patut berbangga bahwa kerja keras kita selama ini
membuahkan hasil, dimana kegiatan gerakan pangan murah dan operasi pasar yang
telah dijalankan terbukti berdampak pada penurunan laju inflasi volatile food
di lima kota indeks harga konsumen (IHK),” ucap Hassanudin. [P4/sya]