Berkat SPLU PLN, Aktivitas Bongkat Muat Hasil Laut Lebih Efisien

/

/ Kamis, 04 Juli 2024 / 23.30 WIB

 


Sibolga, PILAREMPAT.com 

PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menghadirkan 4 unit Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) untuk mendukung nelayan mempercepat proses bongkar muat hasil laut kapal nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, pada Rabu (3/7). 

Hutagalung, salah satu pemilik kapal nelayan, menceritakan sebelum adanya SPLU, dalam proses bongkar muat ikan biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Menurutnya, selama proses tersebut membutuhkan daya listrik untuk penerangan.

"Setelah menggunakan SPLU, kami tidak perlu menyalakan mesin untuk penerangan kapal selama proses bongkar muat ikan. Sehingga dapat menekan biaya operasional untuk membeli bahan bakar,” ungkap Hutagalung.

Setelah merasakan manfaat hadirnya SPLU, Ia berharap keberadaan SPLU dapat di manfaatkan oleh pemilik kapal lain saat bersandar untuk membongkar muatan hasil laut di dermaga. Penggunaan SPLU terbukti dapat menurunkan biaya operasional hingga 70 persen.

Secara geografis Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatera dengan panjang garis pantai 200 km yang kaya akan potensi kelautan dan perikanan. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki mata pencarian sebagi nelayan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara Saleh Siswanto mengatakan, SPLU dapat menunjang sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Sehingga aktivitas bongkar muat hasil laut di dermaga dapat berjalan lebih efisien.

“SPLU merupakan inovasi PLN dalam mendukung Electrifying Marine yang merupakan wujud dari transformasi PLN pilar “Customer Focused” guna meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau dan andal untuk nelayan,” ucap Saleh.

Selain memudahkan nelayan, SPLU di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) adalah bagian dari usaha PLN untuk mendorong transisi energi bersih dan mengurangi emisi karbon.

“Hadirnya SPLU dapat mendukung efisiensi biaya operasional untuk kapal-kapal yang bersandar. Baik kapal ikan, kapal pariwisata, dan lain-lain sehingga dapat berimplikasi pada peningkatan roda ekonomi masyarakat sekitar,” tambah Saleh.

PLN akan terus mendorong program Electrifying Marine dengan mengganti kebutuhan listrik kapal yang selama ini harus menyalakan mesin. Kini kapal-kapal yang berlabuh atau bersandar dapat menggunakan listrik PLN untuk memudahkan para nelayan dalam beraktivitas.

Komentar Anda

Berita Terkini