Medan, PILAREMPAT.com
Pada acara Sosialisasi Indikator Makro Sumatera Utara Semester I 2024 yang digelar di Lee Polonia Convention Medan, Kepala Bagian Umum BPS (Badan Pusat Statistik) Sumut, Rahmat Gustiar, menyampaikan pentingnya BPS dalam memperkuat transformasi ekonomi nasional.
Hal ini dilakukan dengan memperluas pemanfaatan big data melalui citra satelit, e-commerce, dan media sosial sebagai penunjang statistik resmi.
Acara yang berlangsung Senin (8/7/2024) tersebut dihadiri berbagai perwakilan organisasi, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Sumatera Utara, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), para kepala BPS kabupaten/kota se-Sumut, Dharmawanita BPS, serta perwakilan masyarakat.
Dalam sambutannya, Rahmat menekankan, pemerintah memiliki misi emas yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Ia menyatakan, BPS dituntut untuk terus berkontribusi dalam mengawal sasaran utama pembangunan selama 20 tahun ke depan yang tertuang dalam visi Indonesia Emas 2045.
Visi ini mencakup 5 sasaran utama, yaitu peningkatan pendapatan per kapita Indonesia hingga 30.300 dolar AS per tahun, kontribusi PDB maritim sekitar 15 %, dan kontribusi PDB industri pengolahan sekitar 28 Selain itu, Rahmat menyampaikan,visi Indonesia Emas 2045 juga mencakup pengurangan tingkat kemiskinan menuju 0 % dan penurunan ketimpangan.
Ia mengungkapkan harapannya agar tingkat kemiskinan ke depan berkisar antara 0,5 hingga 0,8 % dengan gini rasio antara 0,377 hingga 0,320.
Visi lainnya termasuk peningkatan kepemimpinan dan pengaruh Indonesia di dunia internasional, yang ditandai dengan masuknya Indonesia dalam 15 besar dunia Global Power Index. Peningkatan daya saing sumber daya manusia yang diukur dengan Indeks Modal Manusia sebesar 0,73 poin dan penurunan emisi gas rumah kaca menuju net zero emission juga menjadi bagian dari visi tersebut.
Untuk mencapai visi-visi tersebut, Rahmat menegaskan,BPS harus mampu menyajikan data dan indikator secara terukur.
"BPS harus bertransformasi untuk meningkatkan kualitas data dan layanan statistik," ujarnya.
Dalam sosialisasi ini, BPS Sumut mengulas tiga indikator utama, yaitu tingkat inflasi Juni 2024, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024, dan profil kemiskinan Maret 2024.
"Diharapkan dari pemaparan tersebut bisa menjadi bahan diskusi untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas data ke depan," tambahnya.
Rahmat juga menyoroti peran strategis BPS yang meliputi tiga aspek utama.
Pertama, sebagai leading sektor dalam sistem statistik nasional yang diharapkan dapat menghasilkan statistik resmi lintas sektor melalui berbagai kegiatan statistik seperti sensus, survei, kompilasi data administrasi, dan sumber data lainnya.
Kedua, BPS harus memastikan ketersediaan 45 indikator utama pembangunan serta indikator-indikator lainnya untuk memonitor dan mengevaluasi pembangunan, termasuk Sustainable Development Goals (SDGs).
Ketiga, BPS juga berperan sebagai pembina statistik sektoral, memastikan statistik sektoral sesuai dengan standar nasional dan internasional, serta menyelenggarakan evaluasi pengembangan statistik sektoral melalui Evaluasi Pembangunan Statistik Sektoral (EPSS).
Dalam sesi tersebut, beberapa materi tentang indikator makro Sumut Semester I 2024 dipaparkan oleh narasumber. Laila Syafrita Siregar menyampaikan perkembangan inflasi Sumut hingga Juni 2024.
Pendi Dewanto membahas potret perkembangan ekonomi Sumut Triwulan I 2024, dan Dadan Supriadi memaparkan profil kemiskinan Sumut Maret 2024, dengan moderator Nizaruddin.
Melalui sosialisasi ini, Rahmat Gustiar berharap BPS dapat terus berperan aktif dalam mendukung transformasi digital dan peningkatan kualitas data statistik untuk mendukung pembangunan nasional menuju visi Indonesia Emas 2045. [P4]