Pj Gubernur Sumut : Gerakan Penanganan Inflasi Dilaksanakan Serius dan Serentak se-Sumut

/

/ Selasa, 23 Juli 2024 / 19.25 WIB

Pj.Gubernur Sumut, Agus Fatoni dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, IGK Wira Kusuma menghadiri High Level Meeting Tim Pengendilan Inflasi Daerah (TPID), di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41, Medan,Selasa (23/7/2024).Pada kegiatan ini, Pj Gubernur Sumut juga meluncurkan Gerakan Penanganan Inflasi Serentak se-Sumut. (Foto : Dinas Kominfo Sumut )

Medan, PILAREMPAT.com :

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Sumut, melaunching Gerakan Penanganan Inflasi Serentak se-Sumut sebagai bentuk nyata komitmen percepatan penanganan inflasi, dalam acara HLM (High Level Meeting), di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Medan, Sumut, Selasa (23/7/2024).

“Kita perlu menjelaskan kepada masyarakat bahwa inflasi ini nyata dan inflasi perlu kita tangani bersama, bukan hanya oleh pemerintah saja tetapi oleh seluruh komponen yang ada di Sumatera Utara. Gerakan ini sebagai upaya menyatukan kekuatan kita bergerak bersama, bergerak serentak menyatukan seluruh komponen, pemerintah, BUMN, BUMD, instansi vertikal, swasta dan elemen masyarakat untuk menangani inflasi secara bersama,” kata Fatoni.

Fatoni menegaskan selain Gerakan Penanganan Inflasi Serentak se-Sumut kedepannya juga akan dilaksanakan Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumut, Gerakan Menanam Serentak se-Sumut dan Gerakan Pangan Murah se-Sumut. Hal ini dilakukan secara bersama-sama guna peercepatan penanganan inflasi agar lebih efektif. 

“Ini semangat kita bersama dan saya minta kepada media juga turut menyosialisasikan bahwa inflasi perlu dilakukan bersama. Kita semua serius menangani inflasi agar terkendali, ekonomi juga tumbuh dengan baik, dan masyarakat bisa sejahtera,” ucap Fatoni.

Sementara itu, Satgas Pangan Sumut yang juga Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumut AKBP Bambang Rubianto memaparkan sejumlah produksi dan stok komoditas pangan di Sumut tahun ini. Misalnya, produksi beras 19.086 ton, cabai rawit 7.698 ton, bawang merah 3.677 ton dan minyak goreng 288.930 ton. Sementara itu, terkait stok beras yang tersedia saat ini sejumlah 98.517 ton, cabai rawit 1.869 ton, bawang merah 5.506 ton dan minyak goreng 555.739 ton. 

“Kita berupaya menjamin ketersedian stok pangan yang berkoordinasi dengan Bulog Sumut. Secara tahun ke tahun kita bisa mengendalikan inflasi,” ujarnya. 

Bambang mengatakan Polri telah melakukan sejumlah upaya dalam menjaga stabilitas harga dan distribusi bahan pokok. Dengan demikian, maka publik akan percaya kepada pemerintah dikarenakan kestabilan ekonomi merupakan kunci kestablian Kemananan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Sumut, IGK Wira Kusuma mengatakan inflasi nasional pada bulan Juni sudah menurun dari 2,84% year on year menjadi 2,51%. Dia menyampaikan berdasarkan arahan Presiden RI Joko Widodo terkait dengan penguatan produksi pangan melalui pemanfaatan infastruktur pertanian, mengakselarasi penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, mendorong investasi terkait dengan hilirisasi, kemudian bagaimana mendukung kelancaran distribusi dan memperkuat sinergi antar-pemangku kebijakan untuk menjaga inflasi.

Sementara itu, tren inflasi di Sumut juga mengalami penurunan seperti pada bulan Mei menjadi deflasi sebesar 0,33% secara month to month. Terdapat sejumlah komoditas penyumbang deflasi, di antaranya daging ayam ras, tomat dan bawang merah. Meskipun deflasi pada bulan Juni jika dibanding provinsi skala nasional, trennya sama-sama menurun secara year to year, year to month dan month to month.

“Kita punya enam bulan lagi ke depan untuk menjaga inflasi ini ke sasaran. Kalau year on year itu inflasi kita 3,36 persen, kalau historinya dari tahun 2020 komoditas penyumbang inflasi beras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah. Contoh di bulan Juni tahun 2022, inflasi banyak dipengaruhi oleh cabai merah,” ungkapnya. 

Kusuma mengatakan guna mengendalikan inflasi perlu dilakukan komunikasi yang efektif dengan melakukan penguatan data melalui digitalisasi sistem informasi harga dan pasokan. Dia menyarankan untuk membentuk sekretariat, melakukan penguatan kombinasi dan kelembagaan dengan seluruh stakeholder dan anggota TPID dengan melakukan monitoring program kerja.

Kegiatan Launching Gerakan Penanganan Inflasi Serentak se-Sumut dihadiri sejumlah kepala daerah, di antaranya Walikota Medan M Bobby Afif Nasution, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang, Walikota Pematangsiantar Susanti Dewayani, Walikota Gunungsitoli Sowa’a Laoli, Bupati Serdangbedagai Darma Wijaya, Pj Bupati Deliserdang Wiriya Alrahman, Pj Bupati Langkat HM Faisal Hasrimi, Pj Walikota Tebingtinggi Muttaqien Hasrimi, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut IGK Wira Kusuma, BPS Sumut, Bulog Sumut, BUMN, BUMD, Forkopimda, seluruh pimpinan OPD dan stakeholder terkait. [P4/sya]






Komentar Anda

Berita Terkini