Foto: Ilustrasi/ Rupiah dan IHSG/ Aristya Rahadian.
PILAREMPAT.com - Medan :
Kinerja Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak melemah.
IHSG justru bergerak berirama dengan pergerakan bursa yang ada di Asia. Mayoritas bursa di Asia yang ditutup melemah pada hari ini, sempat menggiring IHSG ke zona merah.
IHSG pada perdagangan hari ini ditutup menguat tipis 0.16% di level 7.772,596.
"Tidak ada kejutan di pasar setelah penetapan kabinet merah putih. Sejumlah emiten berkapitalisasi besar yang kerap menjadi motor penggerak IHSG, justru bergerak sideways selama sesi perdagangan hari ini," kata Gunawan Benjamin,S.Kom, MSi (foto), analis pasar modal kepada awak media yang juga pengamat ekonomi Sumut, Senin (21/10/2024).
Di sisi lain Gunawan menyebutkan, kinerja mata uang Rupiah justru ditutup melemah ke level 15.490 per US Dolar. Bahkan mata uang Rupiah sempat menyentuh 15.500 per US Dolar. Seperti halnya dengan IHSG, kinerja mata uang Rupiah juga lebih banyak dikendalikan oleh sentimen luar.
"Rupiah mengalami tekanan seiring dengan membaiknya imbal hasil US Treasury dan USD Index. Imbal hasil US Treausry 10 tahun naik di atas level 4.1%, sementara USD Index naik di 103.6," bilangnya.
Dijelaskan dosen fakultas ekonomi di sejumlah PTN dan PTS di Medan ini, membaiknya sejumlah indikator ekonomi AS tersebut, cenderung menguntungkan US Dolar pada perdagangan hari ini.
"Ditengah minimnya sentimen pasar, sejumlah indikator ekonomi dari AS berpeluang bergerak mendatar selama sepekan kedepan," ungkapnya lagi.
Disisi lain, sebut Gunawan, harga emas ditransaksikan menguat ke level $2.734 per ons troy atau sekitar 1.37 juta per gram. Harga emas menguat ditengah membaiknya kinerja mata uang US Dolar.
"Minimnya sentimen pasar dalam sepekan kedepan berpeluang membuat harga emas bergerak stagnan. Kecuali tensi geopolitik kian memanas, dan bisa memicu kenaikan harga emas," ujarnya. [P4/sya]