Bupati Samosir Panen Perdana Ikan Nila Pokdakan Mekar

/

/ Kamis, 27 Maret 2025 / 12.01 WIB

Samosir, PILAREMPAT.COM :

Samosir kini punya harapan baru di sektor perikanan. Program budidaya ikan nila dengan sistem bioflok yang dijalankan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mekar akhirnya membuahkan hasil. Panen perdana pun dilakukan langsung bersama Bupati Samosir Vandiko T. Gultom di Desa Sitoluhuta, Pangururan, Senin (24/3/2025).


Bupati Vandiko mengapresiasi kerja keras Pokdakan Mekar yang berani mencoba sistem bioflok dan berhasil mendapatkan hasil panen perdana yang cukup memuaskan. Dalam waktu empat bulan, satu kolam bisa menghasilkan 250 kg ikan nila.


“Ini baru panen perdana, dan hasilnya sudah bisa dirasakan langsung. Ini bukti kalau bioflok bisa menjadi solusi budidaya ikan yang lebih ramah lingkungan,” kata Vandiko.


Pemerintah Kabupaten Samosir bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mendorong peralihan dari Keramba Jaring Apung (KJA) ke budidaya kolam darat sistem bioflok. Selain lebih efisien, cara ini juga membantu menjaga kelestarian Danau Toba.


“Kalau kita bisa beralih ke sistem bioflok, lingkungan danau bisa lebih terjaga. Kami siap melakukan pendampingan dan pelatihan bagi masyarakat yang ingin mencoba,” tambah Vandiko.


Ke depan, Bupati menargetkan panen ikan nila bisa lebih maksimal hingga 500 kg per kolam. Salah satu caranya adalah dengan membuat pakan sendiri dari bahan lokal untuk menekan biaya produksi.


“Program ini sifatnya stimulan, jadi harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Harapannya, Pokdakan bisa mandiri dan meningkatkan ekonomi anggotanya,” ujarnya.


Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Samosir, Tumiur Gultom, menjelaskan bahwa sistem bioflok sangat menjanjikan. Selain lebih ramah lingkungan, bioflok juga bisa menghemat pakan karena limbah ikan yang dihasilkan dapat diolah kembali oleh mikroorganisme menjadi makanan alami.


Hasil panen kali ini mencatat ukuran ikan nila rata-rata 250–350 gram per ekor atau setara dengan 250 kg per kolam. Dengan harga jual Rp30 ribu per kg, Pokdakan Mekar sudah bisa menghasilkan sekitar Rp12 juta dari satu kolam.


Lebih dari sekadar panen perdana, Pokdakan Mekar juga punya visi besar: menjadikan Desa Sitoluhuta sebagai “Kampung Nila”. Dengan komitmen dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, bukan tidak mungkin mimpi itu bisa terwujud. (P4/MT)

Komentar Anda

Berita Terkini